|
Foto bersama panitia, pemateri dan para peserta |
Hari Rabu, 25 Mei 2011, Puskesmas (PKM) Gandusari telah menyelenggarakan program pelatihan BLS dengan sasaran kader-kader PMR se-Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Bertempat di aula lantai dua, sebanyak 20 orang kader PMR dari SMPN 1 Gandusari, MTs Muhammadiyah, SMP Al-Azhar dan SMP Nurul Fikri diundang untuk mengikuti kegiatan ini. Salah satu yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan ini ialah angka kecelakaan lalu lintas (KLL) yang tinggi di wilayah kerja PKM Gandusari. Dibuka oleh ibu Supriyatin selaku ketua penyelenggara yang sekaligus mewakili kepala PKM Gandusari, dr.Malukyanto, yang tidak dapat hadir karena ada rapat kerja di Trenggalek, kegiatan ini membawa sejumlah agenda. Salah satu agenda yang diusung adalah memperkenalkan keberadaan poli kesehatan remaja dan reproduksi (KRR) kepada para pelajar usia remaja di wilayah kerja PKM Gandusari yang pelayanannya tidak hanya berkutat pada masalah medis remaja, namun juga bantuan psikologis (psychologic support) untuk remaja yang memilki masalah dengan lingkup pergaulannya. Agenda yang lain ialah untuk membuka dan memutakhirkan wawasan para kader PMR tentang pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) dalam keseharian secara tepat, cermat, dan cepat.
Kegiatan yang berlangsung selama lebih kurang empat jam ini (pukul 08.00-12.00 WIB) diikuti dengan antusias oleh para peserta. Mereka tampak serius mendengarkan materi pelatihan yang disampaikan oleh dr. Oryza Sativa (dr. Ocha). Materi yang disampaikan oleh beliau antara lain meliputi tata cara PPGD, mulai dari penilaian kesadaran, mengenali dan memberikan pertolongan untuk masalah airway, breathing, circulation (ABC). Agar para peserta lebih memahami materi yang disampaikan, setelah penyampaian materi diadakan simulasi. Simulasi tersebut dibawah bimbingan dr. Sulistyowati yang telah berpengalaman sebagai instrukstur pendamping PPGD sejak masih mahasiswa di FK Universitas Airlangga, dengan dibantu oleh dr. Achmad Yudi, dr. Dian Prakoso, dan dr. Thiwit Nurul Huda. Dalam simulasi, para peserta diberikan skenario apa yang seharusnya dilakukan bila menjumpai korban kecelakaan lalu lintas, mulai dari penilaian kesadaran (AVPU), meminta pertolongan, manajemen ABC, serta transportasi korban KLL secara aman. Peserta juga diajari caramelakukan bebat tekan terhadap luka perdarahan, cara melakukan bidai sederhana terhadap kasus patah tulang di tungkai serta cara melakukan armsling untuk kasus patah tulang di daerah lengan. Di akhir kegiatan,para peserta diminta untuk menuliskan kesan dan pesan terhadap kegiatan ini.(pras) Berikut adalah testimonium dari beberapa peserta
Kegiatan ini menambah pengetahuan kami tentang cara-cara menolong korban-korban kecelakaan gawat darurat. Saya akan mensosialisasikan hasil dari kegiatan ini ke Gudep saya SMPN 1 Gandusari (Elvy Setyoningrum)
Bahwa saya lebih mendapat pengalaman dari kegiatan ini dan saya juga senang mengikutinya. Kalau boleh tahun atau bulan berikutnya diadakan kegiatan seperti ini lagi karena dapat menambah motivasi, pengetahuan dari para remaja di berbagai sekolah. (Friska Verdiyana, SMP Negeri 1 Gandusari)
Alhamdulillah cukup bagus untuk pembelajaran. Kalau bisa keliling ke sekolah-sekolah agar wawasan murid-murid yang pada umumnya bertambah (Muhammad Alfan Iqbaludin, MtSM 2 Gandusari)
|
Dr. Oryza memberikan materi |
|
Dr. Sulistyowati membimbing peserta dalam sesi simulasi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar